Yulia Bahri: Profesi Care Worker di Hongkong Harus Sabar & Jadikan Bos Seperti Keluarga Kita Sendiri”
Iniloh.com Hongkong- Yulia Bahri, perempuan berdarah Medan ini sudah delapan tahun bekerja sebagai perawat warga lanjut usia atau care worker di Hongkong. Dia mengaku sama sekali tidak gengsi dengan hal itu.
Yulia mengaku bayaran sebagai perawat lansia cukup lumayan dan tak kalah tinggi dengan profesi lainnya di negara Hongkong.
Dari sejumlah situs lowongan kerja di negara itu, upah perawat lansia ditawarkan beragam, tergantung tingkat kesulitan dan lokasi bekerja.
Hanya saja, menurut Yulia, saat ini tak banyak dari daerahnya di Kota Medan yang tertarik menjadi perawat lansia karena menganggapnya sebagai pekerjaan kotor dan merasa jijik, kebanyakan posisi ini diisi saudara-saudara dari Pulau Jawa.
“Memang pekerjaannya ada yang memandikan, membersihkan, tapi sebenarnya prosedurnya adalah menggunakan sarung tangan, jadi jangan gengsi. Yang penting kita melakukan pekerjaan yang halal ya” .jelasnya kepada Iniloh.com
Tugas perawat lansia lainnya adalah mempersiapkan makanan, menyuapi, memakaikan baju, memindahkan dari tempat tidur ke kursi roda, semua tergantung kondisi kesehatan lansia yang dirawatnya.
Untuk menjadi perawat lansia di Hongkong dibutuhkan pendidikan formil. Oleh karena itu, Yulia mengambil pelatihan bahasa Kantonis dan skil kerja selama kurang lebih empat bulan sebelum ke Hongkong.
“ Tapi yang lebih penting lagi, modal paling utama adalah memiliki kewajiban moral, kesabaran, pengertian, dan bisa memperlakukannya seperti keluarga sendiri.” tutupnya.

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










