Yuna, Tidak Ada yang Bisa Memprediksi Masa Depan!
Iniloh.com Jakarta- “Halo, aku Yuna,” demikian ia memperkenalkan diri dengan sederhana.
Namun, di balik kesederhanaan itu, tersimpan sebuah cerita tentang penerbangan, kerinduan, dan rasa syukur yang tak terhingga.
Perempuan yang berasal dari sebuah kota yang kaya akan nilai luhur, yang ia sebut sebagai kota dengan rasa malu dan rasa kasih yang tinggi, atau dalam bahasanya, siri’na pacce ini telah merintis karirnya di dunia penerbangan sebagai Pramugari (FA).
Nilai siri’na pacce, sebuah filosofi masyarakat Bugis-Makassar yang menekankan harga diri, empati, dan rasa peduli yang mendalam, tampaknya menjadi kompas moral yang dibawanya ke mana pun ia pergi.
Dengan rasa syukur yang tinggi, ia menjalani profesinya yang penuh glamor di mata banyak orang.
Namun, di balik seragam yang rapi dan senyum yang selalu siap di pesawat, tersimpan suka dan duka yang menjadi bumbu kesehariannya.
Seperti banyak rekan seprofesinya, duka terbesar adalah “jauh dari keluarga.”
Kenangan akan rumah dan orang tercinta seringkali harus ditanggungkan di balik pintu pesawat yang tertutup.
Ditambah lagi dengan “waktu istirahat yang tidak tentu,” yang menguji ketahanan fisik dan mentalnya.
Tapi Yuna memilih untuk tidak tenggelam dalam kerinduan.
Sebagai gantinya, ia menemukan cara yang indah untuk bersyukur.
“Namun rasa bersyukur selalu hadir ketika, bisa keliling kota merasakan kuliner dan wisata yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Bagi Yuna, setiap penerbangan bukan hanya tentang tugas, melainkan sebuah tiket untuk menjelajahi keindahan Nusantara.
Dari ujung barat hingga timur Indonesia, ia menyelami kekayaan kuliner dan keelokan wisata, seolah-olah ia sedang menemukan potongan-potongan “rumah” baru di setiap kota yang disinggahinya.
Dalam secangkir kopi tradisional atau sepiring hidangan lokal, ia menemukan penghiburan dan cara untuk terhubung dengan tanah airnya.
Harapannya untuk masa depan terdengar sederhana, namun sarat dengan makna kedamaian.
“Harapan kedepannya bisa selalu dipertemukan dengan orang-orang yang baik, dan diberikan kesehatan melimpah.”
Di dunia yang seringkali rumit, keinginannya untuk dikelilingi oleh kebaikan dan kesehatan adalah sebuah doa yang jujur dari seorang yang memahami bahwa kedua hal itulah harta sejati.
Dan untuk kita semua, Yuna meninggalkan sebuah pesan yang penuh kekuatan dan ketenangan:
“Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, tapi kamu bisa menciptakannya.”
Kalimat tersebut bukan sekadar quote motivasi belaka. Ia adalah cermin dari perjalanan hidup Yuna sendiri.
Seorang gadis dari tanah yang menjunjung tinggi nilai siri’na pacce, yang memilih untuk menciptakan masa depannya sendiri dengan menjadi pramugari.
Seorang yang merindukan keluarga, namun menciptakan kebahagiaan dengan menjelajahi Indonesia.
Ia tidak menunggu masa depan yang baik menghampirinya; ia aktif menciptakannya dengan setiap pilihan, setiap senyum, dan setiap rasa syukur yang ia panjatkan.
Source image: yuna

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










