Zahra Suci, Tidak Semua Proses Kita Selalu Dipandang!
Iniloh.com Jakarta- Di antara dua dunia yang bertolak belakang, kepadatan Jakarta dan gersangnya Bekasi yang ia sebut “planet lain” Zahra Suci menjalani hidupnya dengan sebuah keteguhan yang tenang.
Ia adalah seorang pejuang kota yang hatinya selalu rindu pada keheningan alam, seorang perempuan yang percaya bahwa hasil terbaik berbicara lebih lantang daripada proses yang berisik.
“Aku asli Bekasi tapi lagi stay di Jakarta karena pekerjaan.”
Pengakuan sederhana ini mengawali cerita tentang sebuah pengorbanan kecil. Bekasi, dengan hawa panasnya yang legendaris, adalah planet tempatnya dibesarkan.
Namun, di balik terik matahari itu, tersimpan sebuah rumah yang “harmonis banget.”
Ikatan keluarga yang begitu kuat membuatnya jujur mengakui,
“Bahkan se jujurnya kalo bukan karena pekerjaan gaakan mau pisah sama orang tua.”
Kalimat ini menyiratkan sebuah kerinduan yang dalam, sebuah pilihan sulit untuk merantau meninggalkan kehangatan demi tuntutan karier.
Di Jakarta, Zahra berkarier di dunia Food and Beverage (F&B), sebuah industri yang dinamis dan penuh interaksi. Namun, jiwa petualangnya mencari penyeimbang di luar ruang kerja.
“Aku suka activity didunia adventure karna bagi aku menantang ya terus emang suka banget sama alam karna tenang aja.”
Bagi Zahra, alam bukan sekadar pemandangan, melainkan sebuah terapi. Di sanalah ia menemukan ketenangan yang sulit diraih di tengah riuh ibu kota.
Seperti setiap petualang sejati, Zahra mengakui bahwa ada rasa cape yang harus dibayar. Namun, semuanya terbayar lunas oleh ketenangan yang ia dapatkan.
“Duka nya mungkin cape ya cuma namanya hobi ya pasti di jalanin aja lah ya,” ujarnya dengan santai, menunjukkan komitmennya.
Sukanya tetap sama: “alam itu tenang.”
Dua kata itu adalah kuncinya; sebuah pencarian akan kedamaian batin.
Untuk mewujudkan petualangan ini, ia memanfaatkan cuti kerjanya dengan bijak.
Liburan bukan sekadar bersantai, melainkan sebuah kebutuhan jiwa untuk mengisi ulang energi dengan menyelami alam.
Dari perjalanan hidupnya yang penuh kontras ini, Zahra menyimpulkan sebuah filosofi yang dalam dan powerful:
“Tidak semua proses kita selalu dipandang tapi, tunjukan hasilnya tanpa mereka tau bagaimana prosesnya.”
Pesan ini adalah kristalisasi dari sikapnya yang mandiri dan tangguh. Ia tidak perlu pamer tentang jerih payah, lelahnya perjalanan, atau rindunya pada keluarga.
Ia memilih untuk fokus pada hasil—pada pencapaian, pada ketenangan yang berhasil diraih, pada karier yang dijalani dengan baik.
Baginya, karya dan hasil akhirlah yang akan berbicara, bukan keluh kesah tentang proses.
Source image: zahra

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










