Zakiah Amani, Hidup Seperti Resep Pancong, Butuh Kesabaran Ketepatan dan Sentuhan Cinta

Iniloh.com Jakarta- Zakiah Amani, perempuan kelahiran Jakarta Timur, tumbuh di tengah kehangatan Kampung Dukuh yang asri, tak jauh dari Jalan Raya Bogor.

Masa kecilnya diwarnai oleh gemerisik dedaunan, canda teman sepermainan, serta dukungan tanpa syarat dari keluarga.

“Kampung kami mungkin sederhana, tapi di situlah aku belajar arti kebersamaan. Setiap sore, kami main sampai maghrib, lalu pulang ke rumah yang selalu terasa homey,” kenangnya.

Latar belakang inilah yang membentuk Zakiah menjadi pribadi rendah hati, namun gigih dalam meraih mimpi.

Kini, Zakiah adalah sosok multitasking sejati. Pagi hari, ia berperan sebagai guru TK di Al Hidayah Dewa Ruci, mengajar anak-anak dengan kesabaran dan kreativitas.

“Mengajar itu seperti menanam benih. Aku ingin mereka tumbuh dengan akhlak baik dan rasa ingin tahu yang tinggi,” ujarnya.

Selepas mengajar, ia beralih menjadi pebisnis. Bersama Pancong Maz Boy dan Takoyaki Sapore, ia menjajakan camilan lezat yang menjadi favorit warga sekitar.

“Bisnis kulihan ini awalnya coba-coba, tapi Alhamdulillah diterima pasar. Kuncinya konsisten dan jaga rasa,” tuturnya.

Tak cukup sampai di situ, Zakiah juga mulai merambah dunia konten kreatif di media sosial, membagikan kesehariannya sebagai guru, pengusaha, dan ibu rumah tangga.

“Aku ingin tunjukkan bahwa perempuan bisa berkarya di banyak bidang, asal bisa atur waktu,” tambahnya.

Di tengah kesibukan, Zakiah tetap menyempatkan olahraga untuk menjaga keseimbangan.

“Lari pagi atau yoga 20 menit itu wajib. Badan sehat, pikiran jadi fresh,” ucapnya. Baginya, hidup harus seimbang antara kerja, ibadah, dan me-time.

Sebagai guru dan kreator konten, Zakiah mengaku paling bersemangat saat bisa berbagi inspirasi.

“Lihat murid-murid paham pelajaran, atau ada followers yang bilang termotivasi sama kontenku, itu priceless,” katanya.

Namun, jalan yang ia tempuh tak selalu mulus. “Tantangan terbesar adalah konsistensi.

Kadang ide mentok, atau dapat kritik pedas. Tapi aku belajar ambil hikmahnya,” ujarnya.

Ia juga kerap kelelahan membagi waktu, tetapi menganggap semua itu bagian dari proses tumbuh. “Yang penting, self-reward sesekali. Nonton drakor atau makan takoyaki sendiri, healing ala kadarnya,” candanya.

Zakiah memendam harapan besar untuk keluarga, karir, dan sekitar. “Semoga keluarga selalu sehat dan harmonis.

Untuk karir, aku ingin kembangkan bisnis ke skala lebih luas, sekaligus membuat konten edukatif yang bermanfaat,” jelasnya.

Di sisi ekonomi, ia berdoa agar usahanya diberkahi dan rezekinya lancar. Tak lupa, ia ingin terus menjadi sumber energi positif bagi masyarakat. 

Aku percau, kebaikan kecil yang kita sebarkan bisa jadi rantai inspirasi,” ucapnya.

Kepada generasi muda, Zakiah berpesan:

“Jangan ragu bermimpi besar, tapi mulai dari langkah kecil. Konsistensi itu kunci. Ingat, kesuksesan bukan soal kecepatan, tapi ketahanan.”

Ia juga mengingatkan untuk tak takut gagal. “Setiap kegagalan adalah guru. Yang penting, bangkit lagi!”

Melalui akun Instagram @zakiahamani, Zakiah membagikan potret kesehariannya yang penuh warna: dari momen mengajar, proses memasak pancong, hingga refleksi diri tentang arti syukur.

“Aku ingin orang tahu, di balik kesibukan, ada banyak cerita inspiratif yang bisa dipetik,” ujarnya.

Dengan semangat pantang menyerah, Zakiah Amani membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi apa pun, dengan syarat: “Jaga niat, seimbangkan hati, dan nikmati proses!”

Hidup ini seperti resep pancong: butuh kesabaran, ketepatan, dan sentuhan cinta.” – Zakiah Amani.

 

Source image: zakiah amani

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran