Zara: Dari Podium Lomba ke Konten Inspiratif, Menebar Semangat lewat Kata-Kata
Iniloh.com– Zara, gadis asli Jakarta yang lahir dan besar di tengah gemerlap ibu kota, tumbuh sebagai pribadi kritis berkat kedekatannya dengan sang ayah.
Sejak kecil, ia terbiasa mengobrol panjang lebar dengan ayahnya, bertanya tentang segala hal, dan mendengarkan kisah-kisah kehidupan yang membentuk cara pandangnya.
“Ayah selalu bilang, pengalaman apa pun berharga asal kita ambil pelajarannya. Dari situ, aku jadi suka bercerita dan tidak takut bertanya,” ujarnya.
Kebiasaan inilah yang mengasah kemampuan komunikasinya, menjadi fondasi untuk langkah-langkahnya di kemudian hari.
Kini, Zara adalah mahasiswa sekaligus karyawan paruh waktu di Jakarta. Namun, jejak perjalanannya menuju kesini dipenuhi dinamika yang mengajarkan arti konsistensi dan keberanian.
Bakatnya dalam public speaking sudah terlihat sejak SD saat ia kerap menang lomba pidato dan baca puisi. “Guru waktu itu memperhatikan aku aktif bertanya di kelas.
Mereka mendorongku ikut lomba, dan ternyata menang,” kenangnya.
Namun, masa SMP justru menjadi fase penuh tantangan. Sikap kritisnya yang kerap bertanya di kelas membuatnya dianggap “caper” (cari perhatian) oleh teman-teman.
Ia pun sempat merasa terasing, bahkan dikucilkan.
“Aku insecure banget. Akhirnya memilih menyendiri, tapi tetap membuktikan diri lewat lomba debat dan puisi,” tuturnya.
Memasuki SMK Pariwisata, Zara menemukan tempat di mana bakat bicaranya bersinar.
Ia jatuh cinta pada peran sebagai tour guide saat praktik kerja lapangan di biro perjalanan dan museum sejarah Jakarta.
“Di sini, aku bisa bertemu banyak orang, latihan bahasa Inggris, dan merasa talentaku berguna,” katanya.
Dukungan dua sahabat dekatnya yang sama-sama ambisius semakin memacu semangatnya.
Mereka aktif presentasi, ikut lomba, dan berorganisasi. Prestasi puncaknya adalah meraih juara II Duta Genre Jakarta Timur tahun 2018, membuktikan bahwa kerja kerasnya tak sia-sia.
Meski jago berbicara di depan umum, Zara baru memberanikan diri menjadi content creator di awal 2024.
“Awalnya iseng karena merasa sosmedku membosankan. Aku sadar, talenta berbicaraku sayang jika tidak dipakai,” ujarnya.
Ia memulai konten sederhana seputar self-love, tema yang dekat dengan pengalamannya dulu sebagai gadis insecure.
“Aku ingin mengajak orang lain mencintai diri sendiri sambil belajar bersama.”
Kontennya ternyata disambut positif, bahkan membuka pintu pertemanan baru yang memberinya energi untuk terus berkembang.
Harapan terbesarnya adalah menjadi pribadi yang terus belajar, bermanfaat bagi orang lain, dan menginspirasi banyak orang lewat konten-konten produktif.
“Aku ingin motivasi orang lain agar tidak takut memulai sesuatu, seperti diriku dulu,” tekadnya.
Selain itu, Zara juga berkomitmen memperkaya diri dengan membaca lebih banyak buku. Baginya, literasi adalah cara untuk memperluas perspektif sebelum membagikannya ke publik.
Quote favoritnya, “All the masters were once beginners. So, being a newbie is good for the first step,” menjadi mantra yang mendorongnya keluar dari zona nyaman.
Kalimat ini ia tujukan untuk siapa pun yang ragu memulai hal baru, termasuk dirinya sendiri di masa lalu.
Melalui perjalanan dari gadis pemalu yang di-bully hingga menjadi pembicara andal dan kreator konten, Zara membuktikan bahwa perbedaan bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang bisa diasah.
Dari Jakarta dengan segala ceritanya, Zara terus melangkah dengan keyakinan: setiap kata yang diucapkan, setiap konten yang dibagikan, adalah benih kebaikan yang suatu hari akan tumbuh.
Ia tidak hanya mencari popularitas, tetapi juga ingin menjadi saksi bahwa keberanian memulai, sekecil apa pun adalah kunci menuju versi diri yang lebih baik.
Source: zara

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










