Zelda, Asah Kesadaran diri. Kalau Lelah, Berhenti Sejenak dan Recharge Energi!

Iniloh.com Jakarta- Zelda, perempuan dengan senyum hangat dan semangat membara, adalah sosok yang percaya bahwa keragaman bukan sekadar konsep, melainkan kekuatan yang harus dirayakan.

Dari Jakarta ke Amerika Serikat, lalu kembali ke tanah air, perjalanan hidupnya mengajarkannya bahwa inklusivitas dimulai dari cara kita memandang perbedaan dan itu berawal dari rumah.

Lahir di Jakarta dari keluarga yang mengakar pada budaya Melayu dan Jawa, Zelda tumbuh dalam lingkungan yang menghargai kebersamaan.

Namun, petualangan intelektualnya dimulai saat remaja.

Ia merantau ke Singapura dan Amerika Serikat, menempuh pendidikan psikologi di University of Nebraska Lincoln, lalu meraih gelar magister di bidang Human Capital Management.

Sepuluh tahun merantau mengajariku kemandirian, tapi juga membuka mata bahwa dunia ini penuh warna. Setiap perbedaan punya cerita yang perlu didengar, bukan dihakimi,” ujarnya.

Karier Zelda dimulai di dunia HR perusahaan multinasional, di mana ia melihat langsung bias sistemik yang kerap tak disadari.

Saya pernah melihat talenta perempuan di-passover hanya karena ia baru menikah. Padahal, kompetensinya tak diragukan,” kisahnya.

Kini, sebagai Program Manager di sektor pembangunan yang fokus pada kesetaraan gender, ia mendorong perusahaan mengadopsi kultur inklusif.

“Tugas saya memastikan setiap individu, apapun latarnya, dapat akses dan kesempatan yang sama. Ini perpaduan sempurna antara keahlian HR dan nilai yang saya yakini,” tegasnya.

Meski bersemangat, Zelda tak menampik bahwa perjuangannya tak mudah.

Mengubah kultur itu seperti mendorang air ke atas bukit. Banyak yang nyaman dengan status quo,” ucapnya.

Ia kerap merasa seperti “kaset rusak” yang terus mengulang pentingnya keberagaman sebagai aset. Tapi, keyakinannya tak goyah:

Setiap kebijakan inklusif yang berhasil diterapkan, sekecil apa pun, adalah kemenangan.”

Di luar kesibukannya, Zelda adalah ibu yang gemar mengajak keluarga jalan-jalan. Dari pameran seni hingga kafe unik, setiap perjalanan adalah kelas tentang keragaman.

Dulu, saya traveling untuk petualangan. Sekarang, saya ingin anak saya paham bahwa perbedaan itu indah,” ujarnya.

Suatu hari, saat pulang dari Pekalongan, sang anak bertanya,

Kenapa Ibu suka jalan-jalan?” Jawabannya sederhana: “Agar kita belajar bahwa dunia ini luas, dan setiap orang punya cerita sendiri.”

Zelda percaya bahwa untuk memberi yang terbaik pada dunia, seseorang harus terlebih dahulu merawat diri.

Asah kesadaran diri. Kalau lelah, berhenti sejenak. Baca buku, nonton film, atau journaling apa pun yang mengisi ulang energimu,” sarannya.

Ia sendiri rutin olahraga dan menghadiri event yang memicu inspirasi.

Kalau tangki kita penuh, baru bisa berbagi dengan tulus ke orang lain.”

Bagi Zelda, keluarga adalah sekolah pertama inklusivitas.

Di rumah, ajarkan anak untuk menghargai, bukan menghakimi. Dari sana, lahir generasi yang empatik,” pesannya.

Ia menekankan bahwa kesetaraan gender dan penghormatan pada keragaman bukan hanya tugas aktivis, tapi tanggung jawab setiap orang tua.

Rumah yang inklusif adalah fondasi masyarakat yang adil.”

 

Source image: zelda

You May Also Like

P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Nada Crusita, Pede Lakukan Apa yang Kita Mau dan Jangan Menunda-nunda
Nada Crusita, Pede Lakukan Apa yang Kita Mau dan Jangan Menunda-nunda
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Mega Perdana Putra, Tiap Langkah yang Kita Ambil Sekecil Apapun Adalah Investasi Untuk Masa Depan
Mega Perdana Putra, Tiap Langkah yang Kita Ambil Sekecil Apapun Adalah Investasi Untuk Masa Depan
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita