Zulfa, Prosesmu Mungkin Pahit, Tapi Itu Cara Allah Mengajarimu Menghargai Manisnya Hasil

Iniloh.com Jakarta- Zulfa, perempuan Bekasi yang tahun ini memasuki fase quarter-life crisis, membuktikan bahwa usia 20-an bukan hanya tentang kebingungan, tapi juga petualangan menemukan keseimbangan.

Sebagai banker 9-5 yang akrab dengan burnout, ia memilih merespons kegelisahan usia dengan langkah kaki di treadmill, komunitas olahraga, dan keyakinan bahwa Allah SWT tak pernah tidur.

Aku manusia biasa yang akrab dengan kata ‘lelah’ dan ‘menyerah’. Tapi selama masih bisa bergerak, aku pilih untuk mencoba lagi,” ujarnya.

Zulfa tumbuh di tengah keluarga hangat yang mengajarkannya arti ketangguhan dengan cara lembut.

Ayah, ibu, dan kakak perempuannya selalu menjadi penyemangat di setiap fase hidupnya.

Mereka tak pernah memaksa, tapi selalu bilang: Jalanilah prosesnya, hasil itu urusan Tuhan,” kenangnya.

Prinsip ini ia bawa hingga ke dunia perbankan, di mana tekanan kerja kerap menguji kesabarannya.

Kalau stres melanda, aku ingat wajah mama yang selalu tenang. Itu mengingatkanku untuk slow down,” tambahnya.

Sebagai banker, Zulfa menghabiskan hari-hari dengan angka, laporan, dan meeting.

Tapi pukul 19.00-21.00, ia bertransformasi menjadi “ gym rat” yang memacu adrenalin di antara beban dan kardio.

Olahraga itu seperti terapi. Di sini, aku bukan karyawan bank, tapi diri sendiri yang bebas,” ungkapnya.

Di akhir pekan, ia menyisihkan waktu untuk komunitas olahraga, tempat ia belajar cabang baru seperti functional training atau yoga.

Dari sini, aku dapat teman-teman yang energi positifnya contagious,” ujarnya.

Zulfa mengaku kerap kewalahan dengan target hariannya.

Aku pernah memaksakan diri sampai sakit. Tapi sekarang aku belajar: Allah kasih waktu 24 jam, bukan untuk dijejali semua target, tapi untuk dikelola dengan bijak,” katanya.

Ia mulai menerapkan priority matrix: membagi tugas berdasarkan urgensi dan dampak.

Kalau badan lelah, istirahat itu ibadah. Recharge dulu, baru restart,” tambahnya.

Di tengah ambisi, Zulfa punya harapan sederhana: keluarga sehat, karir stabil, dan suatu hari nanti bisa berterima kasih pada diri sendiri yang tak pernah menyerah.

Aku ingin lihat ‘Zulfa masa depan’ bahagia menikmati hasil kerja kerasku sekarang. Tapi untuk sampai sana, aku harus jaga kesehatan dan iman,” ujarnya.

Baginya, kesuksesan tak melulu soal materi, tapi juga kemampuan tetap grounded di tengah hiruk-pikuk hidup.

Zulfa punya pesan untuk mereka yang sedang berjuang di fase serupa:

Yakinlah, kesempatan itu seperti angin. Ia akan datang lagi untukmu yang tetap berdiri. Prosesmu mungkin pahit, tapi itu cara Allah mengajarimu menghargai manisnya hasil.”

Ia juga menawarkan solidaritas:

Kalau lelah, ingat ada aku yang juga sedang berjuang. Kita bisa saling menggenggam tangan, lalu berlari bersama.”

 

Source image: zulfa

You May Also Like

Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Reizky Perdana, Hasil Kerja Sesuai dengan Usaha Kita!
Reizky Perdana, Hasil Kerja Sesuai dengan Usaha Kita!
Fani S.J, Selagi Mengandalkan Allah Semua Bisa Dicapai
Fani S.J, Selagi Mengandalkan Allah Semua Bisa Dicapai
Synthia Dewi, If Allah Wants It For You, It Will Be Yours
Synthia Dewi, If Allah Wants It For You, It Will Be Yours
Abigail Wenny Sukamto, Jadi Diri Sendiri dan Lakukan Hal Kecil dengan Cara yang Hebat
Abigail Wenny Sukamto, Jadi Diri Sendiri dan Lakukan Hal Kecil dengan Cara yang Hebat